Membercpnsonline dapat mengejarkan kapan dan dimana saja. Member dapat melakukan pengulangan pengerjaan tryout cat ini setelah 60 menit. Alokasi waktu pengerjaan selama 110 Menit; Katagori dan jumlah Soal sebanyak 110 Pertanyaan terdiri dari: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebanyak 30 soal. Tes Intelegensia Umum (TIU) sebanyak 35 soal. Padatuturan 460 ini bisa dilihat bahwasanya seorang guru menyuruh siswanya memperhatikan saat materi pembelajaran dijelaskan dan mengulang kembali di rumah untuk dipelajari ulang agar mempermudah siswa dalam menjawab soal ujian yang di berikan nanti ketika ujian semester hal ini bertujuan agar siswa mampu memperoleh nilai yang sangat memuaskan Matius20:1-16. 20:1 "Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti u seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya 1 . v 20:2 Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 20:3 Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya Itulain dengan persiapan pelajaran sekolah Minggu atau bentuk-bentuk lain dari pelayanan Kristen. Itu adalah penyelidikan Alkitab dalam suasana berdoa untuk mendorong penyerahan dan untuk merasakan lebih jelas kenyataan kehadiran Allah. Allah memberi kita Alkitab untuk makanan kita sehari-hari. Itu akan menguatkan dan memelihara batin kita. Mengerjakanpekerjaan rumah akan mudah jika kamu memahami tahapannya ayo kerjakan sekarang juga! Metodologi. Metode pengajaran saya adalah dengan memahami karakteristik seorang murid yang saya ajarkan terlebih dahulu dan melakukan pendekatan secara lebih mendalam agar kami bisa saling mempercayai satu sama lain! 25.5 Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati. Seorang penutur bahasa sebaiknya memperlihatkan maksim kerendahan hati. dalam maksim tersebut, dijelaskan bahwa seseorang tidak boleh memuji diri sendiri, sombong, berkata kasar, dan tidak tempramental. Penutur bahasa melakukan pelanggaran terhadap upaya-upaya pengharmonisasian tersebut, berarti penutur z8xE. Pekerjaan rumah tidak menyenangkan bagi siswa untuk dilakukan atau bagi guru untuk menilai, jadi mengapa melakukannya? Berikut adalah beberapa alasan mengapa pekerjaan rumah itu baik dan mengapa itu buruk. Mengapa Pekerjaan Rumah Itu Baik? Berikut adalah 10 alasan mengapa pekerjaan rumah bagus, terutama untuk sains, seperti kimia Mengerjakan pekerjaan rumah mengajarkan Anda cara belajar sendiri dan bekerja secara mandiri. Anda akan belajar cara menggunakan sumber daya seperti teks, perpustakaan, dan internet. Tidak peduli seberapa baik Anda berpikir Anda memahami materi di kelas, akan ada saat-saat ketika Anda akan terjebak dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Ketika Anda menghadapi tantangan, Anda belajar bagaimana mendapatkan bantuan, bagaimana menghadapi frustrasi, dan bagaimana bertahan. Pekerjaan rumah membantu Anda belajar di luar cakupan kelas. Contoh soal dari guru dan buku teks menunjukkan cara mengerjakan tugas. Tes asam adalah melihat apakah Anda benar-benar memahami materi dan dapat mengerjakannya sendiri. Di kelas sains, masalah pekerjaan rumah sangat penting. Anda melihat konsep dari sudut pandang baru, jadi Anda akan tahu cara kerja persamaan secara umum, bukan hanya cara kerjanya untuk contoh tertentu. Dalam kimia, fisika, dan matematika, pekerjaan rumah benar-benar penting dan bukan hanya pekerjaan sibuk. Ini menunjukkan kepada Anda apa yang menurut guru penting untuk dipelajari, sehingga Anda akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang apa yang diharapkan dari kuis atau tes . Ini sering menjadi bagian penting dari nilai Anda . Jika Anda tidak melakukannya, itu bisa merugikan Anda , tidak peduli seberapa baik Anda mengerjakan ujian. Pekerjaan rumah adalah kesempatan yang baik untuk menghubungkan orang tua, teman sekelas, dan saudara kandung dengan pendidikan Anda. Semakin baik jaringan dukungan Anda, semakin besar kemungkinan Anda untuk berhasil di kelas. Pekerjaan rumah, betapapun membosankannya, mengajarkan tanggung jawab dan akuntabilitas. Untuk beberapa kelas, pekerjaan rumah adalah bagian penting dari mempelajari materi pelajaran. Pekerjaan rumah menghentikan penundaan sejak awal. Salah satu alasan guru memberikan pekerjaan rumah dan melampirkan sebagian besar nilai Anda adalah untuk memotivasi Anda untuk mengikutinya. Jika Anda tertinggal, Anda bisa gagal. Bagaimana Anda akan menyelesaikan semua pekerjaan Anda sebelum kelas? Pekerjaan rumah mengajarkan Anda manajemen waktu dan cara memprioritaskan tugas. Pekerjaan rumah memperkuat konsep yang diajarkan di kelas. Semakin banyak Anda bekerja dengan mereka, semakin besar kemungkinan Anda untuk mempelajarinya. Pekerjaan rumah dapat membantu meningkatkan harga diri . Atau, jika tidak berjalan dengan baik, ini membantu Anda mengidentifikasi masalah sebelum menjadi tidak terkendali. Terkadang Pekerjaan Rumah Itu Buruk Jadi, pekerjaan rumah bagus karena dapat meningkatkan nilai Anda , membantu Anda mempelajari materi, dan mempersiapkan Anda untuk ujian. Namun, itu tidak selalu menguntungkan. Terkadang pekerjaan rumah lebih menyakitkan daripada membantu. Berikut adalah lima cara pekerjaan rumah bisa menjadi buruk Anda perlu istirahat dari suatu subjek sehingga Anda tidak kelelahan atau kehilangan minat. Istirahat membantu Anda belajar. Terlalu banyak pekerjaan rumah dapat menyebabkan penyalinan dan kecurangan. Pekerjaan rumah yang sia-sia kesibukan dapat menimbulkan kesan negatif terhadap suatu mata pelajaran belum lagi guru. Dibutuhkan waktu jauh dari keluarga, teman, pekerjaan, dan cara lain untuk menghabiskan waktu Anda. Pekerjaan rumah dapat merusak nilai Anda. Ini memaksa Anda untuk membuat keputusan manajemen waktu, terkadang menempatkan Anda dalam situasi yang tidak menguntungkan. Apakah Anda meluangkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menghabiskannya untuk mempelajari konsep atau mengerjakan pekerjaan untuk mata pelajaran lain? Jika Anda tidak punya waktu untuk mengerjakan PR, Anda bisa menurunkan nilai Anda bahkan jika Anda menguasai ujian dan memahami subjeknya. Seiring bertumbuhnya anak, tentunya bertambah juga tugas-tugas baru yang perlu dimiliki untuk bekal masa depannya. Jika sebelumnya orang tua yang selalu mengerjakan semua pekerjaan rumah dalam kesehariannya, suatu saat orang tua juga perlu mengajarkan anak mengerjakan pekerjaan rumah. Lantas, bagaimana caranya? Mendidik anak untuk mandiri merupakan salah satu tugas penting bagi orang tua, agar anak bisa sukses di masa depan. Namun, tak sedikit orang tua yang melupakan tugas kemandirian dengan selalu membantu dan menyediakan apa pun yang diinginkan anak, dengan dalih kasih sayang orang tua. Berdasarkan banyak penelitian, diantara beberapa kunci meniti jenjang kesuksesan seorang anak, adalah melibatkan anak dalam pekerjaan rumah. Tak hanya itu, membantu orang tua dalam melakukan pekerjaan rumah juga dapat mengasah empati anak terhadap orang lain. Anak akan belajar dan merasakan sendiri seperti apa rasanya perjuangan untuk melakukan suatu hal dan mengerjakan tugas secara mandiri. Pada dasarnya, mendapat bantuan dari anak dalam melakukan pekerjaan rumah memberikan kebanggaan tersendiri bagi para orang tua. Sementara bagi anak, selain belajar mandiri, berkontribusi pada tugas rumah tangga juga membuatnya merasa penting, menjadi seperti bagian dari sebuah tim dalam keluarga. Perlu dipahami bahwa anak tidak memiliki struktur nilai yang sama seperti orang dewasa. Kebanyakan orangtua merasa sudah menjadi kewajiban anak untuk melakukan tugas rumah, untuk berbagi tugas dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga. Seiring bertumbuhnya anak, mungkin beberapa anak bisa memahami kalau mereka harus melakukan pekerjaan rumah karena mereka adalah bagian dari keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Tapi mereka masih sulit untuk menghubungkan konsep ini dalam bentuk tindakan. Di awal masa prasekolah, nilai sesungguhnya bukanlah untuk membuat semua tugas rapi dikerjakan. Tujuan yang lebih mendasar adalah menanamkan kebiasaan untuk membantu. Anak usia 2, 3, dan 4 tahun senang sekali membantu. Memanfaatkan dorongan natural ini membuat lebih mudah untuk mulai melakukan pekerjaan rumah. Baca juga Tips Mengenalkan Anak Pada Makanan Baru Seiring pertumbuhan si kecil, ia bisa mengatasi tugas yang lebih kompleks dan mulai melakukan beberapa hal secara mandiri. Berikut adalah beberapa cara efektif mengajarkan anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah Ingatkan secara berkala Jangan berharap terlalu banyak meminta anak mengerjakan tugas rumah, karena anak membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukannya. Semua pekerjaan rumah memiliki garis pembelajaran tersendiri dan untuk anak prasekolah agar bisa melakukan semua tugas setiap hari perlu diingatkan secara berkala agar terbiasa dan bisa mandiri kedepannya. Berikan instruksi yang sangat spesifik. Kalimat perintah yang memiliki arti yang luas akan membingungkan anak. Untuk itu, katakan saja sesuai dengan apa yang ingin perintahkan atau ingatkan. Tunjukkan bagaimana melakukannya sebanyak beberapa kali di saat pertama kita memintanya. Berikan kesempatan untuk melakukannya sendiri. Orang tua sering kali meremehkan apa yang anak mereka bisa lakukan. Ketika anak tumbuh besar, orang tua terjebak melakukan semuanya untuk anak padahal anak sudah mampu melakukannya secara mandiri, seperti mengambil minum sendiri atau merapikan tempat tidur. Jadi berikan mereka kesempatan untuk melakukannya sendiri agar bisa melakukan hal lainnya secara mandiri. Bangun dasar tanggung jawab personal anak Menggosok gigi, menggunakan toilet, mencuci tangan, dan memakai baju sendiri adalah tugas pertama pada kebanyakan anak. Kebanyakan orang tua tidak berpikir dua kali dalam memberikan tugas personal ini. Pekerjaan rumah lainnya juga dibutuhkan untuk mengajarkan tanggung jawab sosial personal anak. Jangan beri imbalan untuk tugas yang dikerjakan anak Kebanyakan anak prasekolah masih terlalu kecil untuk memahami nilai uang. Banyak ahli keuangan tidak menyetujui pemberian imbalan uang untuk melakukan tugas rumah. Alasan terbaik memberikan uang saku pada anak adalah untuk mengajarkan konsep seperti menabung atau membuat keputusan keuangan. Memberi imbalan uang bisa mengalahkan tujuan pemberian tugas yang jauh lebih tinggi, yaitu untuk mengajarkan nilai berkontribusi pada keluarga dan mengembangkan rasa bangga terhadap tugas yang telah dikerjakan dengan baik. Berikan tugas yang sesuai dengan kemampuan anak Jika tugas terlalu sulit untuk dilakukan, anak akan frustrasi dan tidak ingin melakukannya. Jangan juga menugaskan pekerjaan yang bisa membahayakan anak, seperti mencuci pisau yang tajam atau membawa beberapa barang yang mudah pecah. Ajarkan dahulu mulai dari yang ringan dan terjangkau dengan kemampuan anak, seperti pekerjaan rumah menyapu, membereskan tempat tidur, mencuci piring dan lainnya dan dilakukan secara bertahan dan jangan pula minta dilakukan secara bersamaan. Please follow and like us Pekerjaan rumah PR adalah kewajiban, yaitu suatu yang wajib dikerjakan atau ditentukan untuk dilakukan, atau perintah untuk melakukan sesuatu. Jadi yang dimaksud dengan pekerjaan rumah disini adalah melaksanakan semua tugas yang diberikan guru di sekolah, untuk dikerjakan di rumah. Kegiatan interaksi belajar mengajar harus ditingkatkan efektifitas dan efisiensinya, dengan banyaknya kegiatan belajar disekolah, dalam usaha meningkatkan mutu dan frekuensi isi pelajaran, maka sangat menyita waktu siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut, untuk mengatasi keadaan tersebut guru perlu memberikan tugas-tugas diluar jam pelajaran. Di sebabkan bila hanya menggunakan seluruh jam pelajaran yang ada untuk tiap mata pelajaran hal itu tidak mencukupi tuntutan luasnya pelajaran yang diharuskan, seperti yang tercantum dalam kurikulum. Dengan demikian perlu diberikan tugas-tugas, sebagai selingan untuk variasi teknik penyajian pengajaran. Metode pemberian tugas juga disebut dengan resistasi yaitu guru mengajar dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada peserta didik, sedangkan hasilnya diperiksa oleh guru dan murid diminta untuk mempertanggung Selanjutnya Roestiyah mengatakan bahwa. Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa aktif belajar, dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab Dampak positif pemberian pekerjaan rumah terhadap siswa adalah 1. Baik sekali untuk mengisi waktu luang senggang dengan hal-hal yang konstruktif. 2. Memupuk rasa tanggungjawab dalam segala tugas pekerjaan, sebab dalam metode ini anak-anak harus mempertanggung jawabkan segala sesuatutugas yang telah dikerjakan. 3. Memberi kebiasaan anak untuk giat Berdasarkan pendapat diatas, metode pemberian pekerjaan rumah sangat berguna untuk merangsang siswa aktif belajar, baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian pemberian pekerjaan rumah jaga harus memperhatikan bahwa apa yang akan diberikan kepada siswa benar-benar memperhatian tujuan dari yang akan dicapai. Dalam pemberian tugas guru harus mengetahui beberapa syarat dan syarat-syarat tersebut harus pula diketahui oleh siswa yang akan diberikan tugas, yaitu 1. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang telah mereka pelajaran. 2. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dilaksanakannya karena sesuai dengan kesanggupan dan kecerdasan yang dimilikinya. 7Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta Kalam Mulia, 2005, h. 294 8Roestiyah Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2008, h. 133 9Zuhairini, Loc. Cit 3. Guru harus menanamkan kepada siswa bahwa tugas yang diberikan kepada siswa akan dikerjakan atas kesadaran sendiri yang timbul dari hati sanubarinya. 4. Jenis tugas yang diberikan kepada siswa harus dimengerti benar-benar, sehingga siswa tidak ada keraguan dalam Adapun fase-fase dalam metode pemberian pekerjaan rumah adalah a. Fase pemberian pekerjaan rumah PR 1 Tujuan yang akan dicapai. 2 Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti tugas yang diberikan tersebut. 3 Sesuai dengan kemampuan siswa. 4 Ada petunjuk/sumber yang bisa membantu pekerjaan siswa. 5 Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. b. Fase pelaksanaan pekerjaan rumah 1 Diberikan pengawasan oleh orang tua. 2 Diberikan dorongan agar siswa mau bekerja. 3 Diusahan dikerjakan siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain. 4 Dianjurkan kepada siswa untuk mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sitematis. c. Fase mempertanggungjawabkan pekerjaan rumah 1 Laporan siswa baik lisan, tulisan dari apa yang telah mereka kerjakan. 2 Ada Tanya jawab dan diskusi kelas 3 Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara Dalam metode pemberian pekerjaan rumah ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. a. Kelebihan. 1 Sangat efektif untuk mengisi waktu luang atuau senggang dengan kegiatan yang konstruktif. 2 Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas /pekerjaan. 3 Memberi dan menanamkan kebiasaan pada murid untuk giat belajar. 4 Memberi tugas yang bersifat fraktis kepada murid, misalnya membuat laporan tentang kegiatan kepribadian dan kegiatan amaliyah sosial di daerahnya 10 Zakia Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta Bumi Aksara, 2004, h. 298 11Syaiful Bahri Jamarah dan Azwan Zain, Op. Cit, h. 85 12Zuhairini, Loc. Cit 5 Pengetahuan yang diperoleh anak didik dari belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama. 6 Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri b. Kelemahan 1 Siswa sulit dikontrol, apakah ia yang mengerjakan tugas atau orang lain. 2 Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik. 3 Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. 4 Sering memberikan tugas yang yang monoton tidak bervariasi akan menimbulkan kebosanan Pemilihan suatu metode dalam proses belajar mengajar tidak biasa sembarangan, jangan menduga penetapan suatu metode tanpa harus mempertimbangkan faktor-faktor lain. Sebagai suatu cara, metode tidaklah berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Menjadi seorang guru haruslah mengenal, memahami, dan mempedomaninya ketika akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode, tanpa mengindahkan hal ini, metode yang digunakannya bisa-bisa tidak berarti. Agar metode pemberian pekerjaan rumah ini dapat berlangsung secara efektif, guru perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut 1 Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, termasuk tujuan pemberian tugas dan cara pengerjaanya. 2 Tugas yang diberikan harus dapat dipahami oleh siswa, kapan mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individual atau kelompok. 3 apa bila tugas tersebut tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dapat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama tugas tersebut diselesaikan di luar kelas. 4 Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik 13Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Op. Cit. h. 87 14Ibid. h, 87 5 Berikan penilaian secara propesional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta Selanjutnya yaitu saran-saran agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan rumah PR dengan sebaik-baiknya sebagai berikut 1. Siapkan terlebih dahulu peralatan dan buku-buku yang diperlukan. 2. Tentukan berapa lama waktu mengerjakan tugas tersebut. 3. Bacalah petunjuk terlebih dahulu dengan baik, jika soal tersebut bukan buatan sendiri. 4. Bacalah terlebih dahulu soal satu demi satu dari soal nomor satu sampai terakhir. 5. Mulailah mengerjakan dari soal yang mudah hingga yang susah. 6. Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakannya, maka lihatlah catatan/buku pegangan/buku ringkasan untuk mendapatkan tuntunan. 7. Jika tidak dapat mengerjakan lagi, catatlah soal tersebut dan dilain waktu minta petunjuk kepada orang lain. 8. Setelah semua soal dikerjakan periksalah kembali semua nomor soal tersebut. 9. Koreksilah jawaban itu dengan memakai kunci melihat kebuku catatan atau pegangan. 10. Betulkan jawaban-jawaban yang salah. 11. Jika tugas dikumpulkan, salinlah jawabannya di kertas lain dengan tulisan yang bagus dan rapi. 12. Jika tugas itu sudah dikembalikan periksalah dan betulkan jawaban yang salah. 13. Simpanlah baik-baik tugas Dari penjelasan diatas siswa akan memahami tujuan dan makna tugas, maka setelah itu siswa akan melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dan dijelasakan oleh guru. Dalam proses ini guru mengontrol pelaksanaan tugas atau pekerjaan rumah, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakn oleh siswa sendiri, maka dari itu perlu di teliti. Guru juga hurus mempersiapkan alat evaluasi agar dapat menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran 15 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung Remaja Rosda Karya, 2008, h. 113 16Slameto, Op. Cit, h. 88 yang obyektiif mengenai usaha siswa mengerjakan pekerjaan rumah. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik, serta meningkatkan semangat belajar siswa. Pengen jadi guru aja, enak. Kerjanya santai. Murid pulang, bisa ikutan pulang. Belum lagi kalau libur. Nggak sedikit orang yang komentar bahwa pekerjaan guru itu gampang dan nyantai. Menjadi guru memang sangat menyenangkan, bagi mereka yang punya passion di situ. Apalagi, saat bisa membantu orang lain baca murid menjadi lebih baik. Soal santai, hmmm ini relatif. Maksudnya, kalau pembawaan seseorang tenang dan nggak suka cerita kesibukannya, dia akan terkesan “nyantai” walaupun sebenarnya pekerjaannya segudang. Begitu pula sebaliknya. Nah, kalau beranggapan bahwa pekerjaan guru itu lebih mudah, nggak tertlalu menantang, dan tugasnya relatif sedikit dibandingkan pekerjaan pada umumnya, maka coba cari tahu dulu deh, apa saja job desk serta to-do list seorang guru. Berikut catatan Youthmanual mengenai gambaran tugas seorang guru. * Saat kamu masih asyik libur semester, para guru udah mulai rapat ini-itu, mengurus penerimaan siswa baru, mempersiapkan materi pelajaran semester depan, hingga mengecek kesiapan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar. * Guru juga wajib menyiapkan rancangan pembelajaran beserta program/kegiatan yang dijalani per semester dan per tahun. Jadi tiap semester dan tiap tahun, guru bakalan diminta membuat planning, jadwal, dan goal yang ingin dicapai. Biasanya ini akan dipresentasikan, kemudian direvisi sana-sini. Yup, siapa bilang revisi hanya milik pejuang skripsi dan anak agensi? * Guru sudah harus siap berada di sekolah sebelum bel masuk berbunyi. Ada sekolah yang mewajibkan guru hadir sekurang-kurangnya 10 menit sebelum masuk kelas, ada juga yang menerapkan aturan 30 menit sebelum kegiatan belajar mengajar. * Di beberapa sekolah, jam kerja guru tetap di sekolah adalah – ada pula yang dari pukul 7 pagi hingga pukul 2, 3, atau 4 sore. * Sebagian guru mengajar di sekolah dari Senin-Sabtu, ada pula yang bekerja Senin-Jumat. * Saat mengajar, guru harus memastikan materi tersampaikan dengan baik kepada seluruh siswa. Guru juga harus menjaga perhatian dan interaksi siswa. Yes, multitasking antara menjelaskan, membuat suasana kelas kondusif buat belajar, memotivasi siswa yang pasif, plus aware sama siswa yang diem-diem main hape, baca komik, atau bengong di kelas. * Guru juga dituntut untuk tahu dan membantu masalah yang dihadapi siswanya. * Guru ikut bertanggung jawab jika terjadi sesuatu di sekolah atau berkaitan dengan sekolah. Seperti bullying, tawuran pelajar, penggunaan narkoba dan lainnya. Intinya, walau suatu tindakan murni dilakukan si siswa, tapi tetap guru bakalan terseret. Jadi tanggung jawab guru terhadap murid lebih dari sekadar urusan akademik dan nggak terbatas di jam/lingkungan kelas. * Nggak jarang guru juga diberi tugas ekstra sebagai Pembina/penanggung jawab ekstrakulikuler dan organisasi siswa. Artinya jam kerja dan tugas beliau akan bertambah dengan mengawasi pelatihan dan kegiatan ekstrakulikuler, ikut membantu persiapan acara atau persiapan mengikuti kompetisi, dan lain sebagainya. * Mengawasi pelaksanaan tata tertib di kelas, dan memberikan konsekuensi jika ada yang nggak taat aturan. Penerapannya bisa tricky banget. Kalau “kelembekan”, siswa bisa makin nggak disiplin, kalau terlalu keras, belum tentu efektif dan potensial diprotes ortu. * Di beberapa sekolah, jam istirahat guru dipakai untuk MEMBIMBING MURID YANG TIDAK MENGERJAKAN PE-ER. Yup, sebagai konsekuensi karena nggak mengerjakan pekerjaan rumah, si siswa harus menyelesaikannya di jam istirahat. Trus, piye jam istirahat guru??? * Mengerjakan tugas administratif, seperti mengisi laporan setiap jam pelajaran, mengoreksi tugas dan ujian, memasukkan nilai dan lainnya. * Nggak sekadar koreksi nilai, biasanya guru harus memberikan evaluasi keseluruhan terhadap muridnya, seperti keaktifan di kelas, stabilitas nilai, dan lainnya. Ia juga perlu memberikan saran dan masukkan pada murid. Evaluasi ini setidaknya dilakukan 2 kali dalam 1 semester. Koreksi dan evaluasi ini nggak terlalu berat jika muridnya hanya 30-40-an. Nah, ini bisa 300-400an murid. Nggak heran sih, kalau banyak guru masih bekerja di luar jam kerja di sekolah. * Guru adalah manusia yang nggak sempurna. Tapi gimanapun juga guru adalah contoh. Setidaknya, di sekolah dan di sekitar siswa, guru harus selalu memberikan panutan yang baik. Dan secara sekarang siswa bisa kepoin medsos guru, maka mesti ekstra bijak soal postingan. Bukannya jaim sih, tapi lagi-lagi itu tanggung jawab guru sebagai seorang yang digugu diikuti dan ditiru. * Gimana kalau guru sakit? Wajib mengabarkan dan memberikan bahan ajaran ke pihak sekolah. * Weekend berarti libur dong? Belum tentyu. Ada sekolah yang hari Sabtu libur, tapi bagi guru tetap ada rapat setiap Sabtu. Nggak jarang pula sekolah mengadakan team building, diskusi kurikulum, dan lainnya untuk mengisi akhir pekan. * Guru yang jadi penanggung jawab ekskul/lomba/organisasi siswa juga biasanya tetap sibuk di hari Sabtu dan Minggu. * Guru harus selalu update pengetahuan dan menajamkan skill. Makanya, perlu ikutan pelatihan secara berkala. Biasanya, pelatihan dilakukan saat libur sekolah. * Nggak jarang pula guru diminta menjadi event organizer acara sekolah, seperti acara study tour, workshop, kompetisi, wisuda, dan lainnya. *Kadang tanggung jawab guru terkait sama manajemen sekolah, seperti memastikan bayaran ini-itu dan mengecek keperluan suatu program, hingga mememeriksa budget dan pertanggung jawaban acara. * Guru dituntut untuk menjawab pertanyaan siswa. *** Itu tadi baru sebagian gambaran tugas seorang guru. Pastinya sih, jauh dari kata "gampang" dan "santai", dong ya. Kadang seorang guru harus berperan sebagai ahli komunikasi, presenter andal, pekerja kreatif, sekertaris, “psikolog”, manajer, EO, hingga menjadi “Google” yang senantiasa menjawab pertanyaan murid. Trus, dari pengamatan Youthmanual, pekerjaan guru nggak sebatas saat jam kerja. Nggak jarang beliau harus ngelembur di rumah atau kebagian kegiatan tambahan saat akhir pekan serta masa libur. Peran seorang guru dalam pendidikan, krusial banget. Makanya, guru sering mendapat sorotan. Walaupun kadang orang suka lupa bahwa mendidik bukan tanggung jawab guru aja, tapi juga orang tua dan masyarakat. Kesuksesan pendidikan pun perlu diusahakan bersama, antara pihak sekolah, ortu, pemerintah, masyarakat, dan kamu para siswa. Jangan dibebankan ke guru aja, sob. Semoga setelah tahu pekerjaan dan tanggung jawab guru, kamu akan lebih menghargai mereka. Selamat Hari Guru! Baca juga 25 Curahan Hati Guru yang Mungkin Kalian Nggak Pernah Tahu Izna Iskandar, Guru Muda yang Bahagia Karena Mengajar sumber gambar Film Laskar Pelangi,

menyuruh orang lain mengerjakan pekerjaan rumah dari guru akan mengakibatkan