1. toleransi Dalam Beragama—9 Toleransi yang Otentik—11 Soft-Pluralism—15 Kedewasaan Beragama—19 Puasa dan Pluralitas Agama—25 Menghajikan Indonesia—29 Kerja sama Muslim dan Yahudi—35 Bencana yang Mempersatukan—41 Tradisi Idul Fitri—47 Menimbang Standardisasi Dai—51 Mengarusutamakan Wasatiyah Islam—55 Fenomena Paus
Toleransi Beragama dalam Isi Ceramah Ramadhan. Sumber www.unsplash.com. Bisa diartikan, Islam memerintahkan umatnya untuk bersikap toleran (tasamuh), yaitu sikap saling menghormati di antara sesama mahluk.
Daripada itu semua, setiap negara di dunia memiliki keunikan tersendiri dalam membina dan memelihara kerukunan umat beragama, tak terkecuali Indonesia. Keunikan tersebut terjadi karena bermacam-macam faktor seperti sejarah, politik, sosial, budaya/etnis, geografi, demografi, pendidikan, ekonomi, serta faktor keragaman agama itu sendiri.
Allah mengajarkan toleransi dalam arti menghormati pendapat, pandangan, pikiran, dan pilihan orang lain. Tidak boleh kita paksakan untuk ikut keyakinan kita. Tapi Allah menegaskan bahwa kita harus yakin bahwa jalan Islam adalah satu-satunya jalan yang lurus. Sementara selainnya adalah jalan menyimpang.
royong antar umat beragama jika tidak dilandasi dengan toleransi. Toleransi antar umat beragama dapat diwujudkan dalam bentuk saling menghormati, memberikan kebebasan kepada pemeluk agama lain untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya, dan tolong-menolong dalam hidup bermasyarakat.10 Adapun batasan-batasan toleransi antar
Jika punya referensi yang cukup tentang toleransi maka kita hidup di mana saja maka akan tetap toleransi," ucap Gus Baha seperti dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama. Dalam acara yang mengusung tema Memahami Halal bi Halal dalam meningkatkan persatuan Internasional dan antar umat beragama tersebut, Gus Baha menyampaikan, memiliki sifat toleransi
BELAnZ.
ceramah tentang toleransi antar umat beragama